Sabtu kemarin, 21 Maret 2009, saya silaturrahim ke orang tua di Bogor. Sambil janjian di suatu masjid, kami menjemput beliau karena beliau baru saja belajar membaca Al-Qur’an metode QIRO’ATI.
Hal yang sangat mengharukan, pesertanya rata-rata berusia di atas 60 tahun, bahkan sebagian diantara mereka sudah lebih dari 75 tahun, Masya Allah. Padahal, mungkin (wallahu a’lam) beliau-beliau sudah tidak ada di dunia ini pada saat mereka belum khatam atau lulus.
Saya jadi ingat sabda Rasulullah Muhammad saw: “jika kalian tahu bahwa besok akan terjadi kiamat dan kalian masih bisa menanam pohon, maka tanamlah …”. Rasulullah menuntun kita berbuatlah yang terbaik selagi bisa, walaupun mungkin kita tidak akan pernah menikmati hasilnya, karena yang kita nikmati sekarang adalah juga hasil jerih payah orang-orang tua kita dahulu yang tidak pernah melihat hasil yang mereka lakukan.
Bagaimana dengan kita saudaraku? Masihkah menunggu waktu yang sangat tepat untuk berbuat yang terbaik?
subhanallah
Hasbunallah wani’mal wakiil,
Ni’mal maula wa ni’man nashiir!
Terima kasih sudah berkenan singgah saudariku.
Salam hormat dari saya
masyaallah…..!!! betapa tentramnya bila semua orang bisa melakukan seperti itu…..
metode qir’ati kah mang barokah
Betul Kang AFIV…..
Semoga saja kita semua dapat belajar banyak ya? terutama Al-Qur’an, amin.
Adalah kebanggaan menyaksikan pembelajaran Qur’an maju peast. Berbagai metodologi tercipta adalah nilai plus dari himmah Qur’ani. Sebuah pencapaian yang patut disyukuri. Kini insan muslim di belahan dunia lain juga banyak mencipta software keislaman, seperti maktaba shamela, nobel Qur’an, indeks Qur’an, ilmu tajwid, qawaid arabia, kitab terjemah, macam-macam e-book, dll. Semua gratis download. Tak lain demi MENARIK MINAT BELAJAR KEISLAMAN para generasi muslim.
Sekedar penyeimbang, di daerah kami metode Qiroati over protektif; seorang siswa mts mengcopy ghorib untuk tugas sekolah, seorang pengajar Qur’an meminjam peraga ‘milik’ Qiro’ati (sekedar pinjam manfaat sebentar dan dipajang di di dinding rumah), korcam turun tangan , beri peringatan keras, nyuruh kembalikan atau bakar saja peraga kalau bukan untuk pengajaran Qiro’ati yg resmi!
Masya’allah, saudara sesama muslim [?]
Ya kita semua setuju untuk MEMBEBASKAN BUTA HURUF AL-QUR’AN …..
pak zain, saya mau tanya : gmn cara mendapatkan alat peraga untuk qiro’ati ini… trim’s
Alhamdulillah Pak Totok Dwiono, SH sudah berkenan mampir ke blog saya. Salam persahabatan.
Untuk alat peraga QIRO’ATI kebetulan saya tidak punya, mungkin bisa ditanyakan ke toko buku Islam terdekat yang biasanya jual buku-buku IQRA’.
Mohon maaf tidak bisa membantu banyak Pak.
Salam…
Maaf, apa ada informasi dimana kita bs belajar membaca al quran metode qiro;ati, khususnya dilokasi jakarta timur? trm kasih sblmnya
Alaikum slm, bisa googling aja di internet, insya Allah ada di jakarta Timur