Cukup aneh juga, kenapa? karena jarang yang mau melakukan.
Siswa kelas XII di SMK 45 mau mengadakan pengajian kelas secara rutin tiap minggu secara bergilir dari rumah ke rumah siswa.
Alasan mereka? Upaya itu kan dapat dilakukan sedikitnya dengan dua cara, yakni cara lahir dan batin.
Untuk upaya lahir, kami semua berusaha belajar sungguh-sungguh, kata mereka.
Sedangkan upaya batin, kami melakukannya dengan berdo’a, baca Al-Qur’an dan dzikir.
Bagaimanapun, semoga mereka semua mendapat kebaikan, sehinga mereka semua dapat lulus tahun ini, amin.
Pengajian Siswa Kelas XII SMK 45 Jakarta
February 13, 2009TKM (Tes Kendali Mutu)
January 29, 2009Beberapa hari yang lalu, di seluruh SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di DKI Jakarta diadakan kegiatan TRY OUT untuk siswa kelas XII. Untuk mengukur sejauh mana persiapan dan kesiapan siswa mengahadapi UN tahun 2009 ini tentunya.
Ibu Dra. Hj. Rita Ariani, MM selaku Kasie Kurikulum dan Sisjian Dinas Dikmenti DKI Jakarta menekankan tentang betapa pentingnya kegiatan Try Out ini. Betapa tidak?
Tahun ini standar kelulusan dinaikkan lagi dari tahun sebelumnya.
Nilai rata-rata empat pelajaran di SMK, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Produktif/keahlian, minimal 5,50. Sedangkan masing-masing nilai minimal 4,25. Kalaupun ada yang nilainya 4,00 masih diperbolehkan untuk dua mata pelajaran, asalkan nilai rata-ratanya 5,50 dan nilai yang lainnya minimal 4,25.
Berat memang, karenanya, asalakan kegiatan try out ini dilaksanakan dengan baik dan benar serta dibarengi keikhlasan hati untuk memperbaiki mutu pendidikan, Insya Allah ini menjadi media yang cukup efektif guna menaikkan kualitas hasil pendidikan, semoga, amin.
Tadarrus Pagi Hari
January 29, 2009Ada hal yang menyenangkan sekaligus menenangkan di sekolah tempatku mengajar. Pada setiap pagi hari, awal masuk sekolah pukul 06.30wib kegiatan belajar dimulai dengan kegiatan TADARRUS AL-QUR’AN.
Setiap kelas dibimbing oleh Guru untuk kegiatan ini. Tiga manfaat sekaligus dari kegiatan ini:
1. Guru dapat membimbing dan memperbaiki bacaan Al-Qur’annya sendiri.
2. Siswa juga dapat memperbaiki bacaan Al-Qur’annya sendiri.
3. Semua warga sekolah dipenuhi dengan kenyamanan dan kebanggan tersendiri, ketika pagi hari yang sunyi dan segar, mendengan lantunan ayat suci Al-Qur’an.
Kalau masalah pahala (kok tidak dicantumkan dalam manfaat?). Ya tidak usah lah, pahala mah tidak usah disebutkan, semua orang juga tahu, Insya Allah, pahalnya berlipat ganda, amin.
Terima kasih Pa Prihatin Gendra Priyadi, S.Pd (Kepala Sekolah SMK 45) yang telah memberi support…
Sekolah di DKI Jakarta, Masuk Pukul 06.30
January 9, 2009Sejak Senin, 05 Januari 2009 lalu, sekolah-sekolah di DKI Jakarta diinstruksikan untuk masuk 30 menit lebih awal, yaklni pukul 06.30 wib.
Cara ini dipercaya dapat mengurai, bahkan mengurangi kemacetan di DKI Jakarta, yang kian hari kian menjadi-jadi. Betapa tidak, ruas jalan yang berjarak 15 km saja harus ditempuh dengan kendaraan roda empat selama hampir 2 jam dan 45 menit jika menggunakan sepeda motor.
Padahal, jika tidak macet, hanya ditempuh dalam waktu sekitar 15-20 menit saja.
Lebih dari itu, konon program ini akan menjadikan pembelajaran berharga bagi siswa, guru dan semua komponen bangsa untuk bangun dan menyongsong hari lebih awal, lebih segar dan lebih sehat tentunya, semoga.
Alhamdulillah…,
Program masuk sekolah 06.30 ini mulai dan terus berjalan.
Di hari pertama, mungkin karena belum terbiasa, akhirnya banyak yang agak panik,
akhirnya crowded terjadi dimana-mana.
Hari kedua hingga hari keempat, rupanya sebagian besar sudah mulai terbiasa,
tak lagi panik.
Tapi, efektifkah program ini? Benarkah dapat mengurangi kemacetan yang diharapkan?
Jujur…, saya dan sebagian kita sebenarnya sangat senang dan mendukung dengan program ini. Bahwa diharapkan menjadi pembelajaran untuk semangat dan mobilitas, ya!
Bahwa diharapkan menjadi peningkatan kualitas pendidikan bangsa, ya juga!
Akan tetapi, kalau untuk menjadi solusi pengurang kemacetan? rasanya, belum tentu!
Analisis sederhananya, pada waktu siswa sedang libur sekolah, apakah Jakarta sepenuhnya tidak macet? ternyata sama saja, tidak banyak bedanya. Jadi, sebenarnya siswa sekolah bukan penyumbang terbesar dalam kemacetan.
Bahwa penyumbang kemacetan, ya! tetapi bukan terbesar.
Dan… sekarang pun, setelah program ini dilaksanakan. Sebagian ada yang mengatakan, jalan menjadi relatif lebih lancar.
Memang benar, tetapi yang sesungguhnya terjadi bukan berkurangnya kemacetan, tetapi terurainya kemacetan. Kemacetan yang biasanya terjadi di interval waktu tertentu, sekarang menjadi terpecah ke pagi hari.
Bayangkan, lalu lintas pagi sebelum pukul 05.30, yang biasanya (sebelum program ini), untuk jarak 15 km hanya ditempuh dalam waktu 15 menit, sekarang…???
Pada pukul 05.15 kita sudah bermacet ria, akhirnya jarak 15 km pun harus kita tempuh hampir dua jam dengan mobil, atau lebih dari 45 menit dengan sepeda motor. Tak ubahnya jika kita menempuhnya di jam-jam macet sebelum program ini.
Yah, sudahlah, sementara inilah yang harus kita jalani, mau dikata apa lagi?
Kita hanya harus banyak bersabar dengan semua situasi ini, walaupun tidak banyak yang belajar???
Mudah-mudahan bisa lebih baik, semoga……….
Pembagian Raport/KHS dengan SAS
December 24, 2008
Setelah selesai kegiatan UAS (Ujian Akhir Semester) dan class meeting, akhirnya anak-anak sudah waktunya menerima “catatan amal”-nya berupa raport atau KHS.
KHS sebagai bukti penilaian belajar selama satu semester, memberikan paparan (yang harusnya) obyektif bagi setiap siswa. Bagaimana daya serapnya selama ini, bagaimana pemahaman–kognitif–nya, bagaiman sikap dan kapabilitas atau kompetensinya.
Bagi yang sebelum dibagikan raport/KHS masih mendapat nilai yang tidak kompeten, maka ia harus mengikuti kegiatan remedial, sebuah pembelajaran pendek, mengulang kembali apa yang mareka belum pahami. Pelajaran parsial, memang, karena yang dipelajari hanyalah yang belum dinyatakan kompeten saja.
Sehingga, setelah selesai kegiatan remedial, diharapkan semua siswa sudah mendapatkan nilai “final” dalam raport/KHS-nya. Tapi, jika sampai batas akhir penyerahan raport/KHS ada juga yang masih belum tuntas nilainya, maka mau tidak mau harus mengulangi kegiatan remedial kembali sesudah liburan (masuk sekolah).
Ada yang menarik di sebagian sekolah, terutama di DKI Jakarta. Penulisan raport/KHS sudah mulai dengan sistem komputerisasi. Dinas Dikmenti DKI sudah menggulirkan program “wajib” Sistem Administrasi Sekolah (SAS) di tiap SLTA.
Semua data, termasuk nilai di dalamnya, harus terkomputerisasi, bahkan harus online. Meskipun agak terburu-buru dan tersandung-sandung, akhirnya sebagian besar SLTA sudah sukses mengaplikasikannya (dengan modal dan waktu yang tidak sedikit tentunya).
Begitu juga di SMK 45 Jakarta, sistem SAS pun sudah digulirkan, bahkan sudah sejak hampir dua tahun sebelumnya. Sehingga, administrasi penilaian sudah tidak lagi dengan model “jadul” (jaman dulu?), data sudah dapat diakses secara online dan paper less.
Semoga saja kian hari kian bertambah maju, meskipun memang sungguh… beraaat.
KURBAN di Idul Adha 1429 H
December 8, 2008
Gema takbir tanda perayaan Idul Adha 1429H dimulai dan sudah berkumandang gegap gempita sejak magrib kemarin malam (. Rupanya Idul Adha kali ini relatif bersamaan semua, baik di Saudi maupun di dalam negeri. Hanya sedikit (aliran tarekat) saja yang berbeda.
Senin, 08 Desember 2008, alhamdulillah saya berkesempatan mengisi khutbah Idul Adha di komlpek BATAN Indah (Badan Tenaga Atom Nasional) di Serpong, Tangerang. Shalat dilaksanakan di tengah lapangan di depan masjid DZARRATUL MUTHMAINNAH komplek BATAN Indah.
Segera setelah shalat selesai, panitia segera bergegas mempersiapkan penyembelihan hewan kurban yang berjumlah 104 (13 sapi dan 91 kambing). Belum lagi di masjid lingkungan tempat tinggalku, juga banyak jumlah hewan kurbannya, sapi 5 ekor dan kambing 13 ekor.
Di negeri ini, ritual kurban dan atau penyembelihan lainnya (seperti aqiqah) cukup lumayan mulai digemari. Tapi, entah mengapa, tampaknya kepedulian kepada sesama dalam arti yang sesungguhnya masih belum terlihat secara real dalam kehidupan?
Lalu, arti dan manfaat berkurban bagi kehidupan itu apa?
Mengapa masih juga tidak peduli kepada sesama yang jauh sangat membutuhkan? Bantuan masih bersifat tendensius, jika ada keperluan, jika kelompok/partainya ingin mendapat dukungan, jika terlihat banyak orang, dll ………….???
Masya Allah…., semoga saja kita semua dapat mengambil pelajaran dari perintah Allah swt yang sangat mulia ini, amin.
PELATIHAN KTSP di SMK IPTEK
November 29, 2008Melepas Jama’ah Calon Haji
November 29, 2008Melepas Jama'ah Calon Haji
November 29, 2008Walimatus Safar Jama’ah Calon Haji
November 29, 2008
Sabtu pagi, 15 Nopember 2008, saya bergegas menuju Bogor, karena di sanalah salah seorang jama’ah (orang tua) saya harus bersilaturrahim dengan sanak famili dan tetangga serta handai taulan, sementara, saya diminta beliau untuk memberikan taushiah/siraman rohani dan mendoakan.
Jam 9.30 acara sudah dimulai, dan alhamdulillah jam 10.30 sudah selesai.
Do’aku untuk beliau yang saya sangat hormati: Ya Allah, jadikanlah keduanya sebagai HAJI yang MABRUR, Sa’i yang penuh rasa syukur dan dosa yang diampuni, amin………
Sekitar ba’da zhuhur, saya bergegas kembali ke Jakarta, karena ba’da ashar harus menjumpai ibu-ibu di Masjid “Al-Muhajirin” Vila Pamulang untuk mengisi taushiah rutin bulanan.
Walimatus Safar Jama'ah Calon Haji
November 29, 2008
Sabtu pagi, 15 Nopember 2008, saya bergegas menuju Bogor, karena di sanalah salah seorang jama’ah (orang tua) saya harus bersilaturrahim dengan sanak famili dan tetangga serta handai taulan, sementara, saya diminta beliau untuk memberikan taushiah/siraman rohani dan mendoakan.
Jam 9.30 acara sudah dimulai, dan alhamdulillah jam 10.30 sudah selesai.
Do’aku untuk beliau yang saya sangat hormati: Ya Allah, jadikanlah keduanya sebagai HAJI yang MABRUR, Sa’i yang penuh rasa syukur dan dosa yang diampuni, amin………
Sekitar ba’da zhuhur, saya bergegas kembali ke Jakarta, karena ba’da ashar harus menjumpai ibu-ibu di Masjid “Al-Muhajirin” Vila Pamulang untuk mengisi taushiah rutin bulanan.