Kupandangi GEDUNG SATE dari pelataran Lapangan GASIBU Selasa dan rabu, 8-9 Desember 2009, saya berkesempatan kembali ke P4TK IPA, yakni Pusat Pelatihan dan Pengembangan Guru IPA yang berlokasi di Jalan Diponegoro tak berpa jauh dari Gubernuran, Gedung Sate dan Lapangan Gasibu, sebuah lapangan yang terkenal di Bandung.
Malam hari selpas kegiatan hari Selasa, 8 Desember 2009, sekitar pukul 18.45wib saya bersama nara sumber lain yang berasal dari P4TK Matematika Yogyakarta, Pak Markaban dan Pak Margono, berkesempatan jalan ke arah Gedung Sate dan Lapangan Gasibu.
Kami sejenak duduk-duduk santai di pelataran Lapangan Gasibu yang luas dan cukup sepi pengunjung. Lapangannya, untuk ukuran front-face dari area gubernuran, menurut saya kurang terawat. Meskipun tidak banyak, tetapi lumayan berserakan sampah dan sebagian CON-BLOCK yang menjadi alas sebagian lapangan sudah mulai tidak rata.
Dari arah lapangan, kami duduk santai memandangai Gedung Sate, gedung kebanggan Bandung (Jawa Barat) yang sepi. Di depannya, tampak beberapa pedagang kaki lima (minuman dan makanan) yang berjajar dipenuhi beberapa sepeda motor yang parkir di depan gerbang Kantor Gubernuran itu. Sepi sekali gedung Sate itu, mungkin tidak seperti siang hari yang begitu ramai dengan aktifitas, bahkan mungkin ramai dengan sebagian demo yang terjadi.
Sambil melihat Gedung Sate, pikiran melayang-layang jauh ke alam bebas, membayangkan betapa rindunya alam, bangsa dan negeri Indonesia yang penuh dengan kebaikan, kemakmuran dan keadilan yang hari ini belum didapati, malahan tampaknya negeri yang kian terpuruk dengan demokrasi yang agak kurang kendali.
Oh indahnya… Tapi mungkinkah? Jelas mungkin jika kita semua mau !!!