Rabu, 10 Juni 2009, saya berkesempatan silaturrahim ke pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Jakarta.
Banyak informasi dan renungan tentang kegiatan rutin Ujian Nasional yang selama ini dilaksanakan. Dari informasi yang menggembirakan, hingga yang memprihatinkan.
Menggembirakan pada saat terdengar bangsa ini mulai menggeliat (meskipun masih harus merangkak) untuk menyikapi Ujian Nasional dengan positif, bahwa kita memang harus menetapkan standar kualitas (diantaranya melalui UN) agar dapat mencapai standar minimal yang kita harapkan.
Tetapi, memprihatinkan pada saat sebagian komponen dalam sistem pendidikan, entah itu guru, siswa, tenaga kependidikan ataupun pengelola sekolah, melakukan hal yang tidak terpuji. Sehingga, mungkin terdengar sebagian siswa yang berusaha menyontek dengan berbagai cara. Ada juga guru yang berusaha memberikan bocoran ataupun jawaban dengan cara yang tidak terhormat, padahal dengan begitu sesungguhnya ia telah menghancurkan reputasinya sendiri, bimbingannya kepada murid selama ini tentang peningkatan kualitas, percaya diri, kejujuran, kesabaran dan lainnya sirna dinodai oleh perilaku gurunya sendiri.
Sempat terdengar juga sebagian pengelola sekolah berusaha melakukan kecurangan dengan berbagai upaya, bahkan ada yang mencuri soal.
Masya Allah, masih beginikah wajah pendidikan kita???
Semoga kian hari kian membaik, amin…